spot_img

Windows Disebut Biang Keladi PDN, Ini Kata Microsoft

JAKARTA – Serangan ransomware yang melumpuhkan Pusat Data Nasional (PDN) selama sepekan ini menjadi perhatian masyarakat. Hingga kini, belum ada kejelasan mengenai siapa pelakunya dan bagaimana nasib data masyarakat setelah pemerintah memutuskan untuk tidak membayar tebusan. 

Data tersebut konon telah dimatikan, namun masih belum jelas apakah data tersebut aman atau tidak.

Windows Defender Jadi Sorotan dalam Insiden PDN

Nama Windows Defender juga ikut terseret dalam kasus ini. Windows Defender adalah software antivirus bawaan dari Microsoft yang diintegrasikan dalam sistem operasi Windows, terutama Windows 10 ke atas. Viral kabarnya, keamanan PDN hanya bergantung pada Windows Defender tanpa dukungan firewall atau proteksi tambahan lainnya.

Hal ini menjadikan Windows Defender sebagai tersangka utama atau celah masuknya malware yang menyerang PDN.

Tanggapan Microsoft Indonesia Mengenai Windows Defender

Microsoft Indonesia merespons pemberitaan ini dengan menegaskan bahwa Windows Defender adalah bagian integral dari Microsoft Security dan terbukti sebagai solusi keamanan yang efektif. 

Insiden peretasan yang terjadi sejak 20 Juni ini memang menjadi sorotan, terutama setelah upaya menonaktifkan Windows Defender diidentifikasi sebagai pintu masuk peretas ke PDN.

Dalam pernyataan resmi, Microsoft Indonesia menjelaskan bahwa Windows Defender merupakan alat keamanan yang mumpuni dan harus menjadi bagian dari strategi keamanan yang lebih komprehensif. 

“Windows Defender melindungi jutaan perangkat setiap hari dari ancaman siber dan kami terus memperbarui serta meningkatkan kapasitasnya untuk menghadapi lanskap ancaman yang kian berkembang,” kata perwakilan Microsoft Indonesia.

Pentingnya Praktik Keamanan Siber yang Komprehensif

Microsoft juga menekankan pentingnya mengadopsi praktik kebersihan siber esensial seperti pengaktifan autentikasi multifaktor, pembaruan sistem yang teratur, serta penerapan prinsip Zero Trust. 

Prinsip ini menekankan pada verifikasi dan keamanan setiap titik akses dan data dalam jaringan untuk mencegah akses yang tidak diinginkan serta mendeteksi dan merespons insiden dengan cepat.

Sorotan Rapat Komisi I DPR Mengenai Penggunaan Windows

Penggunaan Windows Defender di PDNS 2 mendapat sorotan khusus dalam Rapat Dengar Pendapat Komisi I DPR dengan Kominfo dan BSSN. Anggota Komisi I DPR, Sukamta, sempat menyinggung kerentanan sistem berbasis Windows. 

Namun, I Wayan Sukerta dari Telkomsigma, yang mengelola PDNS 2, menjelaskan bahwa hanya sistem backup yang menggunakan Windows, sementara platform cloud utama tidak.

“Di antara host yang kami gunakan, hanya sistem backup yang berjalan di atas Windows, sedangkan layanan utama menggunakan platform cloud lain,” jelas Wayan dalam rapat tersebut.

Editor Topik Borneo

BERITA TERKINI

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

MEDIA SOSIAL

1,559FansSuka
1,157PengikutMengikuti
1,175PelangganBerlangganan
- Advertisment -spot_img

BERITA DAERAH

BERITA NASIONAL

BERITA INTERNASIONAL

Komentar