SEPAKU – Sebanyak 33 Aparatur Sipil Negara (ASN) dari berbagai kementerian dan lembaga telah memulai program adaptasi dengan bekerja dari Ibu Kota Nusantara (IKN).
Program ini, yang disebut Work from IKN (WFI), berlangsung dari akhir Juni hingga awal Juli, sebagai persiapan sebelum perpindahan penuh ke ibu kota negara baru pada September 2024.
Program WFI ini diinisiasi oleh Otorita IKN dan dilaksanakan dalam dua gelombang: WFI Batch II pada 24-28 Juni 2024 dan WFI Batch III pada 1-5 Juli 2024.
Peserta program termasuk ASN dari Kejaksaan Agung (Kejagung) RI, Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Kementerian Luar Negeri (Kemenlu), dan Kementerian Sekretariat Negara (Kemensetneg).
Kepala Biro Perencanaan, Organisasi, dan Kerja Sama Otorita IKN, IGA Krisna Murti RS, menjelaskan bahwa program ini memberikan kesempatan bagi ASN untuk merasakan suasana bekerja di IKN.
“Sebagai inisiatif baru, WFI juga memungkinkan peserta untuk bermalam di Hunian Pekerja Konstruksi (HPK) dan melihat langsung aktivitas para pekerja dalam menyelesaikan pembangunan,” katanya dalam keterangan tertulis pada Rabu (3/7).
Lokasi bekerja bagi ASN dalam program ini adalah di HPK di Kecamatan Sepaku, Penajam Paser Utara (PPU), dan di Borneo Orangutan Survival Foundation (BOSF) di Kecamatan Samboja, Kutai Kartanegara (Kukar).
Kedua lokasi ini termasuk dalam delineasi wilayah IKN. Selain itu, sebagai bagian dari konsep green city, peserta WFI juga diajak bermalam dan bekerja di BOSF Samboja, yang merupakan tempat rehabilitasi orangutan dan beruang madu di Kukar.
Ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran tentang pentingnya konservasi lingkungan dan keanekaragaman hayati di tengah pembangunan yang sedang berlangsung.
“Meski fasilitas saat ini masih terbatas, pembangunan terus berjalan. Kami berharap kegiatan ini dapat meningkatkan kesadaran dan semangat untuk segera pindah ke IKN,” ujar Krisna.
Sebelumnya, WFI Batch I telah dilaksanakan selama 4 hari pada 21-24 November 2023. Pengalaman dari batch pertama ini menjadi dasar untuk melanjutkan WFI Batch II dan III.
“Kami akan evaluasi dan pertimbangkan untuk batch selanjutnya, dengan kualitas yang lebih baik agar ASN dapat merasakan atmosfer dan perkembangan pembangunan, bukan hanya dari berita,” pungkas Krisna.
Editor Topik Borneo